Dream Catcher
Wednesday, March 29, 2017
Perkembangan dan Klasifikasi
Disusun Oleh :
Agy Maulana (20213390) Endah Dahlia (2B215195)
Aliyah Bisyir (20213708) Puspa Handini (2B215167)
Alyda Adiati (20213749) Yunita Saraswati (29213608)
Anida Novalentia (21213042) Zakiyatun Nasekhah (29213661)
UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS
EKONOMI AKUNTANSI
2017/2018
PEMBAHASAN
Akuntansi harus bertanggungjawab atas kebutuhan
informasi masyarakat yang terus berubah dan mencerminkan kondisi sosial,
budaya, ekonomi, hukum, dan politik yang ada dalam lingkungan masyarakat.
Sejarah maupun akuntan mempengaruhi perkembangan akuntansi yang terus menerus.
Pada awalnya akuntansi hanya sekedar sistem pencatatan dalam perbankan dan
pemungutan pajak. Kemudian sistem pencatatan berpasangan dikembangkan tidak
hanya untuk perbankan ataupun pemungutan pajak melainkan bisa digunakan untuk
perdagangan. Industrialisasi dan pembagian kerja memperlukan adanya analisis
biaya dan akuntansi manajemen. Timbulnya perusahaan modern mendorong pelaporan
keuangan dan auditing secara periodik. Agar dapat mendapatkan perhatian
masyarakat terhadap lingkungan yang semakin berkembang dan perhatian terhadap
intergritas perusahaan, akuntan telah menemukan cara untuk mengukur dan
melaporkan kewajiban pemulihan kondisi lingkungan dan mengungkapkan praktik
pencucian uang dan hal-hal sejenis yang berkaitan dengan kejahatan kerah putih.
Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat
berharga umum domestik dan internasional yang sangat besar. Akuntansi telah
memperluas ruang lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan
teknologi informasi yang makin berkembang kedalam sistem dan prosedurnya.
Mengapa kita harus mengetahui
bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang? Jawabannya adalah dapat memahami
dengan baik bagaimana sistem akuntansi disuatu negara dengan mengetahui
faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembangkannya. Tentu saja akuntansi
berbeda di seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu
untuk memahami mengapa hal itu terjadi. Dan perbedaan-perbedaan yang terlihat
serta persamaan-persamaan dapat dijelaskan melalui faktor-faktor tersebut. Oleh
sebab itu akuntansi bereaksi terhadap lingkunganya yakni lingkungan budaya,
ekonomi, hukum, dan politik yang berbeda-beda yang menghasilkan sistem yang
serupa pula.
Hal ini yang mengharuskan kita
melakukan klasifikasi (perbandingan) sistem akuntansi keuangan nasional atau
regional. Klasifikasi merupakan dasar untuk memahami dan menganalisis sistem
akuntansi nasional yang berbeda-beda dan menganalisis sistem-sistem tersebut
yang cenderung menyatu atau berbeda. Tujuan klasifikasi adalah untuk
mengelompokan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khusus.
Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota kelompok memiliki
kesamaan dan apa yang membedakan kelompok yang beraneka ragam satu sama lain.
Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman akan sistem akuntansi akan
lebih baik. Klasifikasi adalah cara untuk melihat dunia.
PERKEMBANGAN
Standar dan praktik akuntansi di setiap negara
merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di antara faktor ekonomi, sejarah,
kelembagaan, dan budaya. Dapat diduga akan terjadinya perbedaan antar negara.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional juga membantu
menjelaskan perbedaan akuntansi antar negara.
Delapan faktor berikut ini memiliki pengaruh yang
signifikan dalam perkembangan akuntansi. Tujuh faktor pertama berupa ekonomi,
sejarah sosial, dan/atau kelembagaan dan merupakan faktor yang sering
disebutkan oleh para penulis akuntansi.
1.
Sumber
Pendanaan
Di
negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen menjalankan
perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu menganalisis arus kas
masa depan dan resiko terkait. Pengungkapan
dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan publik yang luas.
Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit dimana bank merupakan sumber utama
pendanaan,
akuntansi memiliki fokus pada perlindungan kreditor melalui pengukuran
akuntansi yang konservatis dalam meminimumkan pembayaran deviden dan menjaga pendanaan yang
mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam. Oleh karena lembaga
keuangan memiliki akses langsung terhadap informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan
publik yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
2.
Sistem
Hukum
Sistem
hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat
memiliki dua orientasi dasar : kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus).
Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi dan kode Napoleon. Dalam
negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum Latin-Romawi, hukum
merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur.
Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai
disana. Dengan demikian, di negara-negara yang yang menganut kodifikasi hukum,
aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap
dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar
kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode
lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung tidak terlalu
detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi hukum.
Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan pertimbangan.
Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan negara hukum umum,
aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi profesional sektor swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk
ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara
langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) akuntansi
cenderung terpaku pada bentuk (formal) legalnya saja, sementara hukum akuntansi
yang lebih umum cenderung lebih terpaku pada muatan (isi) ekonominya. Contohnya
yaitu sewa guna usaha di bawah aturan hukum biasanya tidak dikapitalisasi.
Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat
dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembelian properti.
3.
Perpajakan
Di
kebanyakan negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar akuntansi
karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan pajak. Pajak keuangan sama dengan pajak akuntansi.
sebagai contoh, kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di negara lain seperti
Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda : laba kena pajak pada dasarnya
adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedan–perbedaan
dengan hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadangkadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
Penilain persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama (Last in first
out-LIFO) di Amerikat Serikat merupakan suatu contoh.
4.
Ikatan
Politik dan Ekonomi
Ide
dan teknologi akuntansi dialihkan melalui penaklukan, perdagangan, dan kekuatan
sejenis. Sistem pencatatan
berpasangan (double entry) yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan–lahan
menyebar luas di Eropa bersama dengan gagasan–gagasan pembaruan (ranaissance)
lainnya. Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di
seluruh wilayah kekuasaan Inggris. Penduduk Jerman selama perang dunia II
menyebabkan Francis menerapkan Plan
Comptable. Amerika serikat memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya AS di
Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak negara – negara berkembang
menggunakan system akuntansi yang berkembang di tempat lain, entah karena di
paksakan kepada negara – negara tersebut ( seperti India ) atau karena pilihan
mereka sendiri ( seperti negara – negara Eropa Timur sekarang meniru system
akuntansi menurut aturan Uni Eropa ). Intergasi ekonomi melalui pertumbuhan
perdagangan dan arus modal internasional merupakan pendorong kuat akan
konvergesi standar akuntansi.
5. Inflasi
Inflasi menghamburkan biaya historis
akuntansi melalui penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan
beban-beban terkait, di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap
pendapatan. Negara-negara dengan inflasi tinggi sering kali menuntut
perusahaan-perusahaan melakukan berbagai perubahaan harga ke dalam perhitungan
keuangan mereka.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tingkat
Perkembangan
Ekonomi
Faktor yang mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian menentukan manakah
yang paling utama. Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah
akuntansi yang dihadapi. Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan
berbasis saham atau sekuritisasi asset merupakan suatu yang jarang terjadi
dalam perekonomian dalam pasar modal yang kurang berkembang.
Tantangan-tantangan akuntansi baru seperti, penilaian asset tak berwujud,dan
sumber daya manusia, semakin berkembang.
7.
Tingkat
pendidikan
Standar dan
praktik akuntansi yang sangat rumit (sophisticated) akan menjadi tidak berguna
ketika disalahartikan dan disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang
kompleks mengenai varian perilaku biaya tidak akan berarti apa apa, kecuali
para pembaca memahami akuntansi biaya.
Beberapa dari tujuh variabel pertama ini sangat
berhubungan. Akan terdapat 2 jenis aturan akuntansi : yang satu untuk
perpajakan dan yang lain untuk laporan keuangan. Aturan pajak akan mendominasi
Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum atau yang berbasis kredit, di mana
akuntansi untuk perpajakan dan pelaporan keuangan akan sama.
Dua orientasi
akuntansi yang berkembang ditimbulkan oleh keadaan keadaan operasi, sedangkan
yang satu lagi dirancang untuk memenuhi ketentuan hokum dan hokum pajak.
8. Budaya
budaya disini
berarti nilai-nilai yang berlaku yang dibagi oleh masyarakat. Variabel budaya
mendasari pengaturan kelembagaan di suatu Negara (seperti sistem hukum) .
Hofstede mendasari 4 dimensi budaya nasional (nilai sosial) : (1)
individualism, (2) jarak kekuasaan, (3) penghindaran ketidakpastian, dan (4)
maskulinitas. Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal dari
para karyawan sebuah perusahaan multi nasional besar dari AS yang beroperasi di
40 negara yang berbeda.
Secara singkat, individualisme (versus kolektivisme)
merupakan kecenderungan terhadap suatu tatanan sosial yang tersusun longgar
dibandingkan terhadap tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung (saya
versus kita). Jarak kekuasaan adalah sejauh mana hierarki dan pembagian
kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi secara tidak adil dapat diterima.
Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh mana masyarakat tidak merasa nyaman
dan ambiguitas dan suatu masa depan yang tidak pasti. Maskulinitas (versus
feminitas) adalah sejauh mana peran gender dibedakan secara kinerja dan
pencapaian yang dapat dilihat. Beberapa ahli menyebutkan orientasi pencapaian.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede,
Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi. Ia mengusulkan empat
dimensi nilai akuntansi yang
memengaruhi peraktik pelaporan keuangan suatu Negara, yaitu :
1. Profesionalisme versus ketetapan
wajib pengendalian : preferensi terhadap pertimbangan
professional individu dan regulasi sendiri kalangan professional disbanding
terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
Profesionalisme
lebih mungkin diterima disuatu masyarakat dengan jarak kekuasaan yang lebih
kecil dimana terdapat perhatian atas hak yang sama, dimana orang pada berbagi
tingkat kekuasaan merasa tidak terlalu terancam dan lebih siap untuk memercayai
orang, di mana terdapat kepercayaan akan adanya kebutuhan untuk membenarkan
penegakan hokum dan aturan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas
: preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas
dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
Preferensi
terhadap keseragaman bersifat konsisten dengan preferensi terhadap penghindaran
ketidakpastian kuat yang menimbulkan perhatian terhadap hukum dan aturan dan
kode etik yang kaku, kebutuhan terhadap aturan dan regulasi tertulis,
penghormatan terhadap kesesuaian dan pencarian kebenaran dan nilai yang absolut
dan utama.
3. Konservatisme versus optimisme
: suatu preferensi dalam memilih pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan
mengatasi segala ketidakpastian di masa depan, daripada memilih pendekatan yang
sekedar optimis namun beresiko.
Penekanan
terhadap pencapaian dan kinerja individu dapat mendorong pendekatan atas
pengukuran yang relatif kurang
konservatif.
4. Kerahasian versus transparansi
: preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan infromasi usaha menurut dasar
kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan
informasi kepada publik.
Kerahasiaan
juga konsisten dengan preferensi kolektivisme, demgan perhatiannya terhadap
hal-hal yang sangat terkait dengan perusahaan dibanding dengan pihak luar.
KLASIFIKASI
Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dalam
dua kategori yaitu dengan pertimbangan secara emperis. Klasifikasi pertimbangan
bergantung pada pengetahuan, instusi dan pengalaman. Klasifikasi empiris
menggunalan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik
akuntansi seluruh dunia.
Empat
Pendekatan Terhadap Perkembangan Akuntansi
Klasifikasi awal yang
dilakukan adalah yang diusulkan oleh Mueller pertengahan tahun 1960-an.
Terdapat empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi dinegara barat dengan
system ekonomi berorientasi pasar:
1. Berdasarkan pendekatan
makroekonomi,
bertujuan meningkatkan makroekonomi nasional. Sebagai contoh, lapangan kerja
yang stabil dengan menghindari perubahan besar dalam siklus bisnis dengan
menghasilkan laba yang merata.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi akuntansi berkembang dari prinsip-prinsip
mikroekonomi. Perusahaan harus mempertahankan modal fisik. Perusahaan harus
jelas memisahkan modal dari laba dan mengendalikan aktifitas usaha. Pengukuran
akuntansi didasarkan pada biaya pengantian yang sangat mendukung karena paling
sesuai dengan pendekatan ini.
3. Berdasarkan pendekatan disiplin indenpenden, akuntansi berasal dari pratek
bisnis dan berkembang secara ad hoc,
dengan dasar dari pertimbangan, coba-coba dan kesalahan. Yang konsepnya diambil
dari proses bisnis yang dijalankan. Sebagai contoh, laba yang sederhana
merupakan hal yang paling bermanfaat dalan praktik dalam menjawab kebutuhan
para pengguna.
4. Berdasarkan pendekatan seragam, akuntansi distandardisasi dan digunakan untul kendali
admisitrami oleh pemerintah pusat dalam perencanaan ekonomi dimana akuntansi
digunakan untuk mengukur kinerja, mengalokasi sumber data, mengumpulkan pajak
dan mengukur harga.
Sistem
Hukum : Akuntansi Hukum Umum vs Kodifikasi Hukum
Akuntansi Hukum Umum
|
Akuntansi Kodifikasi Hukum
|
||
Karakter
|
Penyajian wajar, transparansi, pengungkapan
penuh dan pemisahan
antara akuntansi keuangan dan pajak
|
Berorientasi Legalistik, tidak membiarkan
pengungkapan dalam jumlah kurang, kesesuaian dengan akuntansi keuangan dan
pajak
|
|
Didominasi oleh
|
Pasar Saham
|
Bank atau Pemerintah
|
|
Pelaporan Keuangan
|
Kebutuhan Informasi Investor Luar
|
Kebutuhan Informasi Kreditor dan Perlindungan
|
|
ditujukan untuk
|
|||
Aktivitas Penentuan
|
Aktivitas Sektor Swasta dengan peranan penting
oleh profesi akuntansi
|
Aktivitas Sektor Publik dengan relatif sedikit
pengaruh oleh profesi akuntansi
|
|
Standar Akuntansi
|
|||
Disebut Sebagai
|
Anglo Saxon, Inggris-Amerika, atau
berdasarkan Mikro
|
Kontinental, legalistik, atau seragam secara
makro
|
|
Diadopsi oleh
|
Inggris, Australia, Kanada, India, Hongkong,
Malaysia, Pakistan, dan AS
|
Eropa Kontinental, Afrika, Asia, dan Amerika
|
Penjelasan
:
· Karakter
Pada akuntansi hukum umum, penyajian wajar artinya
laporan keuangan yang dibuat suatu negara bebas dari manipulasi data,
transparansi terbuka untuk pihak manapun, pengungkapan penuh adalah penyajian
semua informasi yang ada, serta antara akuntansi keuangan dan akuntansi pajak
dipisahkan. Sementara pada kodifikasi hukum, berorientasi legalistik adalah
penyajian informasi yang resmi, bukan pengungkapan penuh namun tetap tidak
membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan hubungan antara akuntansi
keuangan dan akuntansi pajak disesuaikan.
· Dominasi
Pada suatu sistem legal dalam hukum umum,
kesejahteraan investor luar sangat diutamakan. Sehingga, pasar modal berkembang
dengan kuat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di negara akuntansi hukum
umum memperoleh modal dengan jumlah yang besar melalui penawaran saham ke
publik. Sebaliknya, pada negara dengan kodifikasi hukum sebagian besar
perusahaan-perusahaannya hanya dikelola oleh keluarga pemilik perusahaan, atau
bank komersial. Maka bank atau pemerintah mengambil peran penting dalam negara
ini sebagai sumber keuangannya (dalam hal ini memberikan pinjaman).
· Pelaporan
Keuangan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, akuntansi
hukum umum didominasi oleh pasar saham, maka pelaporan keuangan ditujukan
kepada investor luar agar mereka mengetahui kinerja operasi dan posisi keuangan
dengan jelas. Sedangkan akuntansi kodifikasi hukum menujukan laporan
keuangannya kepada kreditor, yaitu bank, pemerintah, atau sumber keuangan
(kreditor) lainnya. Perlindungan kreditor sangat dibutuhkan, karena adanya
utang jika terjadi gagal bayar.
· Aktivitas
Penentuan Standar Akuntansi
Penentuan
Standar Akuntansi oleh akuntansi hukum umum dilakukan oleh sektor swasta yang
bekerja sama dengan profesi akuntansi dan diungkapkan secara luas ke publik,
sedangkan akuntansi kodifikasi hukum dilakukan oleh sektor publik dengan
membatasi campur tangan profesi akuntansi dan pengungkapan ke publik.
Sistem Praktik:
Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
Akuntansi Penyajian Wajar versus Kepatuhan Hukum
banyak perbedaan akuntansi pada tingkat nasional. Terdapat beberapa alasan
untuk hal ini:
1. Pentingnya
pasar saham sebagai sumber keuangan terasa semakin berkembang di seluruh dunia.
Modal sifatnya menjadi semakin global, sehingga menuntut adanya standar laporan
keuangan perusahaan yang juga diakui secara mendunia. Bagi banyak perusahaan,
penyamaan standar laporan keuangan dalam tingkat global juga dapat mengurangi
biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk melakukan penyesuaian terhadap aturan
keuangan yang berbeda-beda, sehingga modal yang dibutuhkan untuk pengeluaran
juga dapat berkurang. Perkembangan pasar saham merupakan prioritas utama di
beberapa negara, khususnya dinegara-negara yang berkembang dari perekonomian
yang direncanakan secara terpusat menjadi yang berorientas pasar.
2. Pelaporan
Keuangan ganda kini menjadi hal yang umum, yang pertama ketentuan laporan harus
sesuai dengan pelaporan keuangan domestik local, sedangkan yang kedua
menggunakan prinsip akuntansi dan berisi pengungkapan yang ditunjukkan kepada
investor internasional.
3. Beberapa
negara yang menganut kodivikasi hukum , mengakihkan tanggung jawab pembentukan
standar akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sektor swasta yang profesional dan
independen.
Klarifikasi yang didasarkan pada penyajian wajar
versus kepatuhan hukum menjelaskan pembedaan yang menimbulkan pengaruh yang
besar terhadap banyak permasalahan akuntansi:
1. Depresiasi,
dimana beban ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu asset selama masa
manfaat ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang di tentukan untuk tujuan
pajak (kepatuhan hukum).
2. Sewa
guna usaha yang memiliki substansi pembelian asset tetap (properti)
diperlakukan seperti sewa operasi yang biasa (kepatuhan hukum).
3. Pensiun
dengan biaya yang di akui pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau di beban kan menurut dasar
dibayar pada saat berhenti bekerja (kepatuhan hukum).
Masalah lain dalam Penyajian Wajar versus Kepatuhan
Hukum adalah penggunaan cadangan secara bijak untuk meratakan laba dari satu
periode ke periode lain.
1. Pada
tahun- tahun yang baik,
beban tambahan di catat dengan kredit terhadap akun cadangan dalam ekuitas
pemegang saham.
2. Pada
tahun- tahun yang kurang baik, cadangan di hapuskan untuk meningkatkan laba.
Proses ini meratakan fluktuasi laba dari satu tahun
ke tahun yang lain, praktik ini bertentangan dengan penyajian wajar . Akuntansi
penyajian wajar ditemukan di Inggris , Amerika Serikat , Belanda dan Negara-
Negara lain yang di pengaruhi dengan ikatan politik dan ekonomi. Penyajian
wajar dan substansi mengungguli bentuk merupakan ciri utama akuntansi hukum
umum. Akuntansi umum berorientasi terhadap kebutuhan pengambilan keputusan oleh
investor luar. Laporan keuangan di rancang untuk membantu para investor dalam menilai
kinerja manajemen dan memperkirakan arus kas dan keuntungan di masa depan .
IFRS ditunjukan pada penyajian wajar dan sangat relevan bagi perusahan yang
mengandalkan pasar modal international untuk memperoleh pendanaan.
Akuntansi kepatuhan hukum dirancang untuk memenuhi
ketentuan yang di kenakan pemerintah seperti perhitungan laba kena pajak atau
mematuhi rencana makro ekonomi pemerintah nasional. Jumlah laba dapat juga
menjadi dasar pembayaran dividen kepada para pemegang saham dan bonus yang dibayarkan
kepada para manajer dan karyawan menggunakan pengukuran dengan standar
konservatif. Pola yang rata dalam laba dari tahun ke tahun yaitu pajak,
dividen, dan pembayaran bonus akan menjadi lebih stabil.
Akuntansi kepatuhan hukum akan terus digunakan dalam
laporan keuangan perusahaan secara individu yang ada di negara-negara yang
menganut kodifikasi hukum dimana laporan konsolidasi menerapkan pelaporan
dengan penyajian wajar. Dengan cara ini, laporan konsolidasi dapat memberikan
informasi kepada investor, sedangkan laporan keuangan perusahaan individual
untuk memenuhi ketentuan hukum .
Integrasi pasar modal di dunia akan menjadi pengaruh
yang paling signifikan yang membentuk perkembangkan akuntansi di masa depan.
Perkembangan ini merupakan alasan di balik tren yang mengarah pada akuntansi
penyajian wajar, untuk laporan konsolidasi. Perkembangan ini juga merupakan
pendorong utama di balik aktivitas Dewan Standar Akuntansi Internasional dan
Keputusan Uni Eropa atas “IFRS 2005” dan ini merupakan jawaban mengapa analisis
laporan keungan semakin bersifat global.
Friday, November 4, 2016
Pemeriksaan Akuntansi Lanjut
PERTANYAAN KAJI ULANG (GENAP)
2. Peran akuntan dalam SDLC ialah
akuntan sebagai pengguna, akuntan berpartisipasi dalam pengembangan sistem
sebagai anggota tim pengembang dan akuntan dilibatkan dalam pengembangan sistem
sebagai auditor. Akuntan dapat diminta untuk memberikan input dalam
pengembangan sistem informasi nonakuntansi karena akuntan lebih dapat dipercaya
dalam memeriksa laporan keuangan yang sebagai salah satu sumber informasi yang
digunakan oleh investor atau calon investor dan underwrite dalam menilai sutau perusahaan.
4. Mengapa sering kali sulit
untuk mendapatkan keterlibatan pengguna yang kompeten dan berarti dalam SDLC, karena
dalam pembuatan sistem khususnya sistem yang baru setiap pengguna tidak
diikutsertakan dalam melakukan pembuatan sistem. Seharusnya dalammembuat sistem
pengguna diikutsertakan agar pengguna lebih sesuai dalam menerima sistem baru
dan mereka dapat pula mengkontribusi desainnya, dan menggunakannya.
6. Mengapa perencanaan sistem
strategis tidak secara teknis dianggap menjadi bagian dari SDLC, Secara teknis
perencanaan sistem strategis bukanlah bagian dari SDLC karena SDLC berhubungan
dengan aplikasi tertentu. Rencana sistem strategis berkaitan dengan alokasi
berbagai sumber daya sistem seperti karyawan (jumlah professional sistem yang
harus dikontrak), peranti keras (jumlah terminal kerja, mini komputer, dan mainframe
yang harus dibeli), peranti lunak (dana yang dialokasikan untuk proyek sistem
baru dan untuk pemeliharaan sistem), serta telekomunikasi (dana yang
dialokasikan untuk jaringan dan EDI).
8. Tujuan dari perencanaan proyek
adalah untuk mengalokasikan sumber daya ke tiap aplikasi dalam kerangka kerja
secara strategis.
10. Kategori umum fakta yang
harus dikumpulkan dalam survey sistem adalah :
a) Sumber
data (data source)
b) Pengguna
(user)
c) Penyimpanan
data (data store)
d) Proses
(process)
e) Pengendalian
(control)
f) Volume
transaksi (transaction volume)
g) Tingkat
kesalahan (error rate)
h) Biaya
sumber daya (resource cost)
i)
Kemacetan dan operasi yang redundan (bottle-neck
and redundant operation)
12. Kebaikan dan kelemahan survey
sistem :
·
Kelemahan :
Ø
Lubang ter
(tar pit) fisik yang ada. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan
tendensi analisis yang menjadi “terhisap di dalam” dan kemudian “terbenam” oleh
pekerjaan mensurvey sistem warisan yang ada.
Ø
Berpikir
di dalam kotak. Beberapa pihak berargumentasi bahwa survey sistem yang
telah ada akan menghambat ide baru. Dengan mempelajari dan membuat model sistem
yang lama, analisis da[at mengembangkan sebuah ide pembatas atas bagaimana
sistem yang baru seharusnya berfungsi. Hasilnya adalah perbaikan sistem yang
lama, bukan merupakan pendekatan baru yang radikal.
·
Kebaikan :
Ø
Mengidentifikasi
aspek apa saja yang harus dipertahankan dari sistem yang lama. Beberapa elemen
sistem mungkin sudah berfungsi cukup baik dan dapat menjadi dasar bagi sistem
yang baru. Dengan memahami sistem yang ada, analis dapat mengidentifikasi
berbagai aspek yang bernilai untuk dipertahankan atau yang harus dimodifikasi
untuk digunakan ke dalam sistem yang baru..
Ø
Memaksa
analis sistem untuk memahami sistem secara penuh. Ketika sistem baru
diimplementasikan, para pengguna harus melalui proses konversi dimana mereka
akan secara formal keluar dari sistem yang lama dan berpindah ke yang baru. Analis
harus menentukan pekerjaan, prosedur, dan data yang akan dikeluarkan dari
sistem yang lama dan mana yang akan dilanjutkan.
Ø
Memisahkan
akar permasalahan dari gejala. Dengan mensurvey sistem yang ada, analis
dapat menentukan secara konklusif penyebab dari berbagai gejala masalah yang
dilaporkan.
14. Beberapa dokumen utama yang
dapat dikaji dalam survey sistem :
a) Struktur
organisasi
b) Deskripsi
pekerjaan
c) Catatan
akuntansi
d) Daftar
akun
e) Pernyataan
kebijakan
f) Deskripsi
prosedur
g) Laporan
keuangan
h) Laporan
kinerja
i)
Bagan alir sistem
j)
Dokumen sumber
k) Daftar
transaksi
l)
Anggaran
m) Prediksi
n) Pernyataan
misi
16. Tujuan utama tahap desain
konseptual sistem :
Adalah
untuk menghasilkan beberapa alternatif konsep sistem yang memenuhi berbagai
kebutuhan yang teridentifikasi dalam analisis sistem. Dengan menyajikan
sejumlah alternatif yang masuk akal ke pengguna, professional sistem
menghindari munculnya persepsi mengenai batasan pada sistem yang baru.
18. Desain terperinci yang
dibutuhkan dalam tahap desain konseptual
Tahap
desain konseptual bersifat umum. Desain tersebut mengidentifikasi semua input,
output, proses dan fitur khusus yang dibutuhkan untuk membedakan suatu alternatif
lainnya dan tidak memiliki perincian yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan
sistem. Hanya saja, desain tersebut memiliki
perincian yang memadai untuk menunjukkan bagaimana kedua sistem tersebut
secara konseptual berbeda dari segi fungsinya.
20. Peran utama auditor dalam
desain konseptual sistem :
Sebagai
pemegang kepentingan dalam semua sistem keuangan sehingga memiliki peranan
penting dalam tahap desain konseptual sistem, auditor harus mengetahui
implikasi pengendalian dari setiap desain alternatif dan memastikan bahwa
konvensi akuntansi dan persyaratan hukum dapat terpenuhi. Beberapa teknik audit
komputer mensyaratkan sistem untuk didesain dengan fitur – fitur audit tertentu.
Fitur – fitur ini memerlukan sumber daya dan perlu dipertimbangkan pada saat
desain konseptual.
22. Yang membuat analisis
biaya-manfaat lebih sulit dilakukan untuk sistem informasi daripada dalam
investasi lainnya yang dilakukan perusahaan adalah karena manfaat dari sistem
informasi dapat diklasifikasikan daam bentuk keuntungan berwujud (tangible benefits) dan keuntungan tidak
berwujud (intangible benefits). Keuntungan
tak berwujud ini yang merupakan keuntungan – keuntungan yang sulit atau tidak
mungkin diukur dalam bentuk satan nilai uang, sehingga cara pengukurannya harus
dilakukan dengan penaksiran tingkat efektivitasnya.
24. Perbedaan sistem siap pakai
dengan backbone adalah sistem siap
pakai adalah sistem jadi dan teruji serta siap untuk diimplementasikan. Biasanya
sistm ini adalah sistem umum atau sistem yang disesuaikan untuk industry tertentu.
Sedangkan backbone yaitu saluran atau
koneksi berkecepatan tinggi yang menjadi lintasan mutlak dalam suatu jaringan. Network
backbone yakni jaringan yang
menghubungkan sekian banyak jaringan dengan berkecepatan rendah lewat getaway.
Yang lebih fleksibel yaitu blackbone karena dengan memakai jaringan
backbone, masalah kecepatan
interkoneksi antar jaringan lokal akan teratasi karena kecepatantransfer yang
dimiliki oleh backbone dapat memuat
sampai 10 Gpbs, ide instalasi dan manajemen jaringan backbone lebih sederhana,
tetapi jarak jangkauannya akan lebih luas dan jauh, jaringan backbone rata – rata memanfaatkan dual ring maka mempunyai fault tolerance yang sangat tinggi.
26. Mengapa pemrograman modular
lebih disukai untuk pengodean bebas, karena pemrograman modular merupakan
metode pemakaian yang sangat mudah digunakan untuk bahasa C/C++. Pemrograman modular
maksudnya adalah mebagi – bagi program ke dalam modul – modul yang lbih kecil
lagi dan saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat
menghindari penulisan teks program yang sama berkali – kali dan juga memudahkan
dalam melakukan pelacakan kesalahan dalam program yang sedang dibuat.
Keunggulan menggunakan programen
modular dalam pengodean bebas :
·
Program lebih pendek
·
Mudah dibaca dan dimengerti
·
Mudah didokmentasi
·
Masalah yang kompleks dapat dibagi – bagikan lebih
sederhana
·
Mencari kesalahan relatif lebih mudah karena
alur logika lebih jelas, kesalahan juga dat dialokasikan dalam satu modul.
·
Modifikasi dapat dilakukan tanpa mengganggu
program secara keseluruhan.
28. Peran penting dokumentasi
oleh programmer sistem :
1) Untuk
merancang atau membuat suatu sistem. Dokumentasi sistem berguna sebagai media
diskusi dan komunikasi antar perancang, analis, maupun programmer.
2) Selain
itu, dokumentasi juga berguna untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan
sebuah sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem. Pihak yang berkepentingan
dengan evaluasi sistem adalah (1) analis sistem (pada saat si analis sedang
mengevaluasi sistem lama yang sudah berjalan) dan (2) auditor (baik auditor
internal maupun auditor eksternal). Auditor laporan keuangan hanya dapat
melakukan audit jika data laporan keuangan sebuah perusahaan dapat dipercaya
(yang berarti dihasilkan dari sistem informasi akuntansi yang meang handal).
3) Dokumentasi
sistem juga berguna bagi mereka yang sedang mempelajari prosedur dalam sebuah
perusahaan. Dokumentasi sistem dapat menjadi media pelatihan karyawan baru.
PERTANYAAN DISKUSI (GENAP)
2. Bagaimana mempercepat tahap
spesifikasi kebutuhan sistem dapat menunda atau bahkan mengakibatkan kegagalan
proses pengembangan sistem yakni cara mempercepat tahap spesifikasi memproses pengembangan
sistem ialah seseorang dari pihak sistem pertama mereka harus melalui rangkaian
yaitu, merencanakan sistem yang ingin mereka buat, menganalisis sistemnya, lalu
membuat desain konseptual sistem, mengevaluasi dan pemilihan sistem, desain
terperinci, pemrograman dan pengujian sistem, implementasi sistem dan
pemeliharaan. Apabila sistem tersebut tertunda dan penyebab gagalnya ialah
kurangnya komunikasi dari masing – masing anggota tim, kurangnya pemantauan, kinerja
yang terlalu lambat, anggaran yang tak kunjung cair, skill yang kurang memadai
dan manajemen yang buruk.
Mengapa dalam pengembangan sistem
memerlukan waktu yang lama, karena dalam membuat suatu siste tidaklah mudah,
seorang pembuat sistem harus menganalisis secara detail dari awal perencanaan
sistem tersebut, memikirkan masalah – masalah apa yang nantinya akan terjadi,
memikirkan biaya dan waktu, dan juga hars mempetimbangkan para tenaga kerja
dalam pembuatan tim, sehingga misi dalam membuat sistem ini dapat berhasil.
4. Perbedaan antara masalah
dengan gejala :
Masalah yaitu perbedaan antara
kondisi yang terjadi dengan apa yang diharapkan, sedangkan gejala ialah tanda
atau petunjuk terjadinya suatu masalah. Contoh masalah misalkan seorang pelajar
ingin sampai ke sekolahnya dalam waktu 30menit tetapi ternyata pada hari itu
terjadi kecelakaan dan menyebabkan ia sampai sekolah 45menit, dengan adanya
perbedaan itu menunjukan adanya masalah. Kemudian contoh untuk gejala yaitu
pada saat seorang karyawan ingin pergi bekerja, cuaca diluar rumah sangat
mendung dan akan segera turun hujan.
Biasanya masalah tersebut
dikenali oleh manajer bawah yang mempunyai tanggung jawab besar atas rencana –
rencana yang ditetapkan oleh manajer yang lebih tinggi, namun manajer – manajer
atas maupun tengah harus mengetahui pula masalah yang terjadi.
6. Mengapa kebanyakan perusahaan
merendahkan kebutuhan biaya dan waktu untuk SDLC sebanyak 50 persen, hal ini
terjadi karena jika perusahaan merendahkan kebutuhan biaya maka perusahaan akan
mendapatkan manfaat baik manfaat berwujud maupun manfaat tidak berwujud,
sehingga aktivitas perusahaan akan lebih ekonomis dan efisien. Pengurangan ini
paling banyak dilakukan dalam tahapan mengidentifikasi manfaat.
8. Banyak proyek sistem baru
secara kasar tidak terlalu memperhitungkan volume transaksi hanya karena proyek
– proyek tersebut tidak memperhitungkan bagaimana sistem yang baru dan yang
ditingkatkan tersbut sesungguhnya dapat meningkatkan permintaan. Bagaimana hal
ini dapat terjadi? Hal ini terjadi dalam perusahaan yang fokus untuk bagaimana
permintaan konsumen akan sebuah produk meningkat dan ini dapat dilakukan dengan
cara peningkatan pelayanan kepada pelanggan dan meningkatkan kualitas produk,
namun proyek baru ini mengurangi produksi atau jumlah persediaannya. Contohnya sebuah
industri mengurangi persediaannya namun meningkatkan kualitas dalam pelayanannya
sehingga perkiraan kenaikan penjualan akan naik disebabkan karena adanya
layanan pelanggan yan baik.
10. Apakah kelayakan hukum
merupakan isu dalam sistem yang melibatkan penggunaan mesin untuk menjual tiket
undian? Menurut saya, dalam sistem pemrosesan transaksi keuangan, legalitas
sistem selalu menjadi masalah. Namun demikian, legalitas juga merupaka isu bagi
sistem nonkeuangan yang memproses data – data sensitif, seperti data pasien
rumah sakit atau peringkat kredit pribadi dan sebagainya. Desain sistem yang
berbeda akan mewakili tingkat resiko yang berbeda dalam menghadapi data seperti
itu. Penilai harus peduli bahwa desain konseptual tersebut mempertimbangkan
pengendalian utama, keamanan, dan masalah – masalah jejak audit seta bahwa
sistem tersebut tidak melanggar hukum yang berkaitan dengan hak pribadi atau
penggunaan mesin dalam menjual tiket undian dan infromasi.
12. Jika suatu perusahaan
memutuskan sebelumnya untuk beroperasi dengan sebuah sistem bertujuan khusus,
seperti SAP, berdasarkan rekomendasi dari sebuah kantor akuntan publik,
haruskan SDLC dipotong jalurnya?
Jawabannya adalah tidak harus
dipotong, karena SDLC merupakan pola yang diambil untuk mengembangkan sistem
perangkat lunak, yang terdiri dari tahap –tahap : rencana (planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation),
uji coba (testing), dan pengelolaan
(maintenance). Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai
jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi – metodologi ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan
sistem informasi, yatu proses pengembangan perangkat lunak. Jika auditor dapat
memverifikasi bahwa berbagai proses ini dikendalikan secara efektif, maka
auditor dapat membatasi keleluasaan pengujian aplikasi yang harus dilakukannya.
Akan tetapi, jika bukti audit menunjukkan pengendalian SDLC lemah dan tidak
konsisten aplikasinya, maka pengujian aplikasi dan substantif tidak dapat
dikurangi.
14. Jika sistem tertinggal dari
jadwalnya, dan jika tiap modul program diuji serta tidak ada masalah yang dapat
ditemukan, apakah perlu untuk menguji semua modul dalam hubungannya dengan satu
sama lain?
Tidak. Karena pengujian sistem
dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu blackbox
dan whitebox. Blackbox menguji secara bersamaan untuk memperlihatkan bahwa setiap
fungsi beroperasi sepenuhnya dan mencari kesalahan setiap fungsi. Teknik ini
dilakukan dengan cara menguji setiap modul program untuk menemukan kesalahan –
kesalahan yang mungkin terjadi. Sedangkan whitebox
meguji untuk memastikan bahwa semua modul program berhubungan sesuai jalur
logika. Dalam teknik ini dilakukan pengujian terhadap seua modul program dalam hubungannya
satu sama lain.
16. Siapa saja yang melakukan
kajian pascaimplementasi? Kapan pengkajian ini harus dilakukan? Jika sebuah
firma konsultan luar dikontrak untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem
baru, atau jika piranti lunak siap pakai dibeli, akankah kajian
pascaimplementasi masih dibutuhkan?
Kajian pascaimplementasi
dilakukan oleh sebuah tim independen untuk mengukur keberhasilan sistem dan
proses terkait setelah sistem baru dijalankan. Kajian pascaimplementasi ini
biasanya dilakukan beberapa bulan setelah tahap implementasi sistem. Jika sebuah
firma konsultan luar dikontrak untuk mendesain dan mengimplementasikan sistem
baru, atau jika piranti lunak siap pakai dibeli oleh sebuah perusahaan, maka
perusahaan tersebut tetap membutuhkan kajian pascaimplementasi ini. Karena,
walaupun perusahaan telah membeli sebuah sistem siap pakai, atau telah
mengontrak firma konsultan luar yang mungkin berisi para para professional yang
menghasilkan sistem tersebut, namun hasil yang diberikan sistem belum tentu
sempurna dalam hal perkiraan akurasi anggaran, waktu, biaya, manfaat serta
dalam hal memenuhi kebutuhan pengguna berdasarkan desain sistem itu sendiri. Oleh
sebab itu, kajian pascaimplementasi ini tetap dibutuhkan untuk memberikan
pandangan ke dalam mengenai berbagai cara untuk memperbaiki proses terkait di
masa mendatang.
18. Isu independensi ketika suatu
kantor akuntan publik juga memberikan input dalam pengembangan dan pemilihan
sistem baru.
Dalam menjalankan tugasnya,
anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental independen di dalam
memberikan jasa professional sebagaimana diatur dalam Standar Profesional
Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut harus
meliputi independen dalam fakta (in facts) maupun dalam penampilan (in appearance).
Independensi dalam audit dapat diartikan sebagai sudut pandang yang tidak biasa
dalam melakukan ujian audit, mengevaluasi hasilnya dan membuat laporan audit. Auditor
tidak hanya harus independen dalam fakta, tetapi juga harus independen dalam
penampilan.
·
Independensi dalam fakta :
Auditor benar – benar mempertahankan
perilaku yang tidak biasa (independen) di sepanjang audit.
·
Independensi dalam penampilan :
Pemakai laporan keuangan memiliki kepercayaan atas
independensi tersebut.
Independen berarti bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak
lain dan tidak tergantung pada orang lain. Tiga aspek dalam independensi
auditor, yaitu :
1)
Independensi dalam diri auditor (independence in
fact) : kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan berbagai faktor
dalam audit finding.
2)
Independensi dalam penampilan (perceived independence).
Independensi ini merupakan tinjauan pihak lain yang mengetahui informasi yang
bersangkutan dengan diri auditor.
3)
Independensi di pandang dari sudut keahliannya. Keahlian
juga merupakan faktor independensi yang harus diperhitungkan selain kedua
independensi yang telah disebutkan. Dengan kata lain auditor dapat
mempertimbangkan fakta dengan baik yang kemudian ditarik menjadi suatu
kesimpulan jika ia memiliki keahlian mengenai hal tersebut.
Oleh karena itu dalam pemilihan
dan pengembangan sebuah sistem baru seorang auditor harus benar – benar mengerti
akan sistem tersebut sehingga sistem yang digunakan dapat memberikan manfaat
kepada pemakai dan juga dapat menggantikan sistem yang lama menjadi baru. Pengembangan
sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem lama
secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti karena beberapa hal :
Adanya permasalahan – permasalahan yang timbul dari sistem lama,
misalnya :
a)
Ketidakberesan.
Ketidakberesan dalam sistem lama menyebabkan sistem lama tidak beroperasi
sesuai dengan yang diharapkan.
b)
Pertumbuhan
organisasi. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi
yang semakin luas, volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip
akuntansi.
Untuk meraih kesempatan –
kesempatan, organisansi mulai merasakan kebutuhan sistem informasi sehingga
dapat mendukung proses pengambilan keptusan yang akan dilakukan oleh manajemen.
Adanya instruksi, penyusunan sistem baru karena adanya instruksi – instruksi
dari atasan atau luar organisasi misalnya aturan pemerintah. Dalam penggantian
atau pengembangan sistem pasti ada pihak perusahaan tidak setuju atas
penggantian sistem atau pengembangan sistem dengan alasan membutuhkan dana yang
lebih besar atau jika sistem diperbaharui ada temuan kecurangan. Maka dari itu
KAP dalam input sistem baru harus bisa menjaga independensinya karena dengan
penggantian sistem yang baru perusahaan dapat mencapi banyak manfaat.
20. Tiga manfaat yang berkaitan
dengan programmer modular :
1) Teknik
pemrograman modular memungkinkan kita membangun program besar dan kompleks. Karena
dengan menggunakan programmer modular maka asalah yang kompleks dapat dijadikan
masalah – masalah yang lebih sederhana sehingga dapat mempermudah pekerjaan dan
memungkinkan kita untuk membangun program yang lebih besar.
2) Teknik
pemrograman modular membantu dalam pengembangan algoritma. Dan hasil
pengembangan pemrograman modular memudahkan orang lain memahami algoritma yang
dibuat.
3) Mencari
kesalahan relatif lebih mudah karena alur logika lebih jelas, kesalahan juga
dapat dialokasikan dalam satu modul.
Subscribe to:
Posts (Atom)